Memilih KPR Syariah atau Konvensional

Konsultan Keuangan

Terdapat banyak jenis KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang ditawarkan saat ini. Mulai dari KPR yang disubsidi oleh pemerintah hingga KPR yang dikelola secara mandiri atau disebut dengan konvensional. Juga masih terdapat jenis KPR lain yang dapat Anda temui sekarang ini. KPR tersebut adalah KPR dengan sistem syariah di dalamnya. Jika Anda bingung hendak memilih KPR syariah atau konvensional, mari simak beragam cara yang ada disini.

Memilih KPR Syariah atau Konvensional
Memilih KPR Syariah atau Konvensional

Cara Memilih KPR Syariah dengan Konvensional

Sebelum menentukan akan memilih KPR Syariah dengan Konvensional, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Pahami sistem yang ada di dalamnya.
  2. Ketahui angsuran yang ditawarkan.
  3. Pahami cara akad di dalamnya.
  4. Cermati tenor yang diberikan.
  5. Pahami jenis asuransi di dalamnya.
  6. Cermati sanksi dan denda yang diberikan.

Pahami Sistem yang Ada di Dalamnya

Salah satu hal yang harus diperhatikan sebelum memilih kedua jenis KPR tersebut adalah sistem yang ada di dalamnya. Dari sistem kedua jenis KPR itu juga akan melibatkan banyak hal yang harus Anda lakukan. Misalnya ialah dari besarnya pinjaman, waktu peminajaman, dan juga sistem bunga di dalamnya. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, sebaiknya Anda juga bertanya lebih dalam dari pihak KPR pada bank yang bersangkutan.

Ketahui Angsuran yang Ditawarkan

Di dalam sistem yang ada tentu akan berkaitan dengan angsuran yang dibebankan kepada Anda. Angsuran pada KPR jenis syariah juga berbeda dengan KPR jenis konvensional. Di KPR jenis syariah, angsuran yang harus dibayarkan tidak berpatokan dengan Bank Indonesia atau BI Rate. Sehingga saat Anda memilih jenis KPR jenis syariah, maka uang cicilan yang harus Anda bayarkan dalam kurun waktu tertentu akan cenderung tetap.

Baca Juga :  11 Sektor saham Bursa Efek Indonesia ( BEI - IDX ) untuk trading online

Pahami Cara Akad di Dalamnya

Cara memilih KPR syariah atau konvensional yang selanjutnya adalah dengan memahami cara akad yang ada di dalamnya. Pada KPR yang dikelola secara syariah, pihak bank yang bersangkutan akan membeli rumah dari pihak developer. Kemudian setelahnya, pihak bank akan menjual kembali rumah yang ada kepada Anda. Setelah wawancara dilakukan, barulah Anda dapat mulai memberikan uang muka yang dibebankan.

Cermati Tenor yang Diberikan

Tenor atau masa cicilan pada sistem peminjaman uang ini tentu akan berbeda sesuai dengan fasilitas atau sistem yang ada di dalamnya. Misalnya adalah layanan berupa KPR yang telah digunakan oleh banyak orang ini. Tenor yang terdapat pada KPR jenis syariah biasanya akan berlaku mulai dari 5 sampai dengan 15 tahun. Sementara pada pihak KPR konvensional akan menawarkan masa tenor mulai dari 5 sampai dengan 25 tahun.

Pahami Jenis Asuransi di Dalamnya

Memilih KPR syariah atau konvensional juga bisa dilakukan dari jenis asuransi yang ada di dalamnya. Dapat diketahui sebelumnya bahwa pada jenis KPR yang menggunakan sistem syariah tidak akan terdapat asuransi yang akan Anda peroleh. Sementara pada jenis KPR yang menggunakan sistem konvensional akan menyediakan asuransi rumah bagi Anda. Hal berupa asuransi inilah yang dapat Anda pertimbangkan sebelum memilih kedua jenis KPR tersebut.

Cermati Sanksi dan Denda yang Diberikan

Sistem KPR juga tak akan lepas dari peraturan berupa sanksi dan denda bagi Anda. Jika Anda menggunakan KPR jenis syariah, maka tidak akan terdapat denda, sanksi, dan penyitaan di dalamnya. Karena pada KPR jenis tersebut akan memberlakukan sistem musyawarah untuk membantu debitur dalam melakukan pembayaran pada cicilan yang ada. Hal inilah yang bisa Anda jadikan patokan dalam memilih KPR syariah atau konvensional.

Baca Juga :  6 Hal yang Jadi Pertimbangan dalam Memilih KPR

Banyak hal yang dapat Anda pertimbangkan sebelum mulai memilih menggunakan KPR untuk membeli sebuah hunian. Dari kedua jenis KPR tersebut, Anda pun dapat memilih salah satunya untuk memperoleh layanan atau fasilitas yang paling dibutuhkan. Dari cara cara yang telah disebutkan tersebut diharapkan mampu membantu Anda dalam memilih jenis KPR yang paling tepat.

Artikel Terkait :